Langsung ke konten utama

Postingan

GO-JEK SEBAGAI MEDIATISASI PEMENUH KEBUTUHAN MASYARAKAT

Dalam artikel The Mediatization of Society , Hjarvard menjelaskan tentang mediasi dan mediatisasi yang mencakup teori pengaruh penggunaan media terhadap society and culture. Mediatisasi sendiri tidak terlepas dari pengaruh institusi, sebab mediatisasi merupakan proses dua arah dimana institusi perlu mengikuti logika media ( media logic ). Sedangkan, media sebagai institusi independen yang secara simultan menjadi modus operandi yang mempengaruhi culture and society . Salah satu contoh kasus dalam pengertian di atas adalah, fenomena perubahan society semenjak adanya aplikasi GO-JEK. Berangkat dari kebutuhan masyarakat akan transportasi umum yang fleksibel, aman, dan murah gojek hadir memenuhi kebutuhan tersebut. Bahkan, keberadaan GO-JEK tidak hanya memenuhi kebutuhan transportasi tetapi juga memfasilitasi kebutuhan masyarakat di aspek lainnya yang berpengaruh pada interaksi sosial. GO-JEK melaui aplikasinya mempermudah pelanggan untuk mendapatkan armada ojek tanpa harus pergi...
Postingan terbaru

MEDIASI, POLYMEDIASI, REMEDIASI, MEDIATISASI

Semua aspek kehidupan akan termediatisasi. Di perpustakaan misalnya orang-orang tidak hanya membuka buku tapi juga gadget seperti laptop dan hp. Hp bukan lagi barang yang hanya dimiliki kelas tertentu dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan gadget di Indonesia disebut multi screen users dengan 540 penggunaan gadget permenit tiap harinya (data tahun 2014). Penggunaan twitter ke-3 di dunia dengan 385 twit per detik (data tahun 2013). Tahun 2017 terdapat 155 million people pengguna internet di Indonesia.  Sehingga benar kata Walter Benjamin, cara kita memahami dunia menjadi distraktif. Kita tidak bisa lagi lepas dari paparan media. Billboard dan papan reklame atau spanduk merupakan bagian dari media, baik dalam kehidupan personal maupun praktik. Berbagai praktik dan relasi sosial dibangun dan dilakukan via media. Media telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Everything is mediated. Media as environment. Joshua Meynowitz (1990) mengatakan jik...

MEDIATISASI AKSI 212

Stig Hajvard mengatakan konsep mediatisasi berbeda dengan konsep komunikasi satu arah. Mediatisasi tidak hanya melihat bagaiamana pengaruh media terhadap masyarakat atau seberapa cepat sebuah pesan tersampaikan. Mediatisasi justru melihat sejauh mana sebuah wacana yang mereka bangun bisa mengubah struktur sosial dan relasi-relasi dalam masyarakat. Kita bisa melihat bagaimana media melakukan proses mediatisasi pada AKSI 212 setahun silam. Berawal dari ucapan Ahok mengenai surat Al Maidah yang menyebar di media sosial, media mainstream pun memproduksinya menjadi wacana. Pro kontra pun dimunculkan oleh media, menghadirkan pendapat dari kedua pihak baik yang mendukung dan melawan. Sebagai konsumen, kita dibentuk menjadi objek pasif yang harus ikut pilihan yang telah dibuat oleh media tanpa bisa menentukan pilihan sendiri (aktif). Menurut Stig pada prosesnya media tidak lagi menjadi independen tapi mulai terintegrasi dengan institusi lainnya seperti politik, agama dan yang lainnya....

MEDIA DAN KONSTRUKSI SUBJEK FREUD DAN LACAN

Phychoanalysis Subject Ketika anda bertanya who am I akan ada pertanyaan self, individual, identity, subjectivity, subject. Self adalah kualitas dari I atau subtansi yang ada dalam diri saya. I menurut Rene Descartes, cogito ergo sum, I think, therefore I am. Saya ada ketika saya memiliki kapasitas berpikir, nalar dan rasio. I yang otonom, rasional dan conscious. Inilah I yang dianggap oleh Descartes. Jadi I adalah diri yang menjadi inisiator tindakan, self-contained, self-constituted. Bukan akibat tapi sebab dalam dirinya. I adalah diri yang koheren, fixed, stabil, unified. Dia selalu menjadi awal dari dirinya. Dan selalu kita kenal dengan istilah Cartesian ego dan menunjukkan knowing individual. Individu yang dimaksud adalah individu yang knowing. Kata I think itu menunjukkan kalau seseorang itu  selalu sadar. Subjectivity adalah sebuah proses produksi diri, process by which we become a person, the I.  pembentukan sense of self yang melibatkan tidak hanya consciousnes...

REVIEW : THE WORK OF ART IN THE AGE OF MECHANICAL REPRODUCTION

Tulisan Walter Benjamin, The Work of Art in The Age of Mechanical Reproduction secara garis besar membahas mengenai perkembangan industri budaya dan seni. Perubahan menurut penganut Mahzab Frankfurt ini diakibatkan kemunculan dari teknologi, baik itu teknologi cetak maupun teknologi elektronik. Esai yang dituliskan pada tahun 1935 merupakan bantahan argumentatif terhadap pandangan Theodore Adorno. Dalam buku Filsafat Fragmentaris (hal.96), F. Budi Hardiman menyebutkan bahwa Benjamin tengah berusaha merefleksikan sejarah seni secara materialis. Sebelumnya Karl Marx memandang kaum proletar telah menukar tenaga mereka dengan upah. Ia mengatakan bahwa sebuah budaya bisa berfungsi sebagai ideologis. Hal ini mengaitkan logika kapital dengan hubungan manusia yang terkomodifikasikan. Benjamin pun berasumsi kalau apa yang diramalkan oleh Marx tentang kehancuran kapitalisme akibat ulahnya sendiri tidaklah terbukti. Pasca Perang Dunia, kapitalisme bermetamorfosa menjadi semakin dinamis dan k...

SPECTACLE GUY DEBORD

Spectacle, apa sih spectacle itu? Mari kita mengenali Guy Debord dari bukunya berjudul Society of The Spectacle. Dalam buku Guy Debord secara tersurat ia menulis "The spectacle is not a collection of images; it is a social relation between people that is mediated by images". Guy Debord mengatakan bahwa spectacle itu bukanlah tentang gambar yang diproyeksikan tapi lebih dari itu bagaimana citra atau iliitu ditunjukkan.  Guy Debord melihat ada kejanggalan dalam masyarakat pada saat itu. Mereka dulunya hanya mengenal konsep being dan having. Being berbicara tentang siapa saya yang berbicara tentang politic of me. Bahwa menjadi saya adalah sebuah proses. Dalam dunia kapitalisme being (saya) ditentukan oleh having tentang saya punya apa. Jadi siapa saya ditentukan oleh saya punya apa makanya dikatakan degradasi. Dalam dunia spectacle, munculah kata appering. Kata ini menjadi kunci dalam pembahasan Debord. Ia menyebutkan bahwa hal ini menjadi lebih penting di dunia spectacles...

PACARKU LIMA LANGKAH

Pernah dengar lagu pacarku lima langkah? Lagu yang rilis tahun 2008 ini menjadi bahan kajian kali ini. Menggunakan beberapa pendekatan yang disebutkan oleh Saukko. Ini sepotong lirik dari lagu tersebut. "Pacarku memang dekat, lima langkah dari rumah, tak perlu kirim surat, sms juga gak usah..." Dalam lagu ini menunjukkan bahwa sebuah hubungan pacaran harus intim, bisa ketemu atau setidaknya diakses melalui alat telekomunikasi. Yang menjadi pertanyaan adalah dalam lirik lagu ini menunjukkan realitas lain dalam dunia yang modern. Kenapa sentimen komunal dan primordial (pacaran dengan tetangga) tumbuh lagi dalam masyarakat modern? Fenomena yang terjadi dalam lagu ini yaitu konsep cinta yang lahir dari proses, menunjukkan keintiman geografis, kedekatan lokalitas, ideologis dan kultural. Konteks lagu ini terjadi di masa modern. Dalam lagu ini mengkritisi mediasi melalui alat komunikasi, handphone dan pulsa (ekonomi) dalam menjalin sebuah hubungan. Harus kirim ini itu, seti...