Langsung ke konten utama

MEDIASI, POLYMEDIASI, REMEDIASI, MEDIATISASI

Semua aspek kehidupan akan termediatisasi. Di perpustakaan misalnya orang-orang tidak hanya membuka buku tapi juga gadget seperti laptop dan hp. Hp bukan lagi barang yang hanya dimiliki kelas tertentu dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Penggunaan gadget di Indonesia disebut multi screen users dengan 540 penggunaan gadget permenit tiap harinya (data tahun 2014). Penggunaan twitter ke-3 di dunia dengan 385 twit per detik (data tahun 2013). Tahun 2017 terdapat 155 million people pengguna internet di Indonesia.  Sehingga benar kata Walter Benjamin, cara kita memahami dunia menjadi distraktif.

Kita tidak bisa lagi lepas dari paparan media. Billboard dan papan reklame atau spanduk merupakan bagian dari media, baik dalam kehidupan personal maupun praktik. Berbagai praktik dan relasi sosial dibangun dan dilakukan via media. Media telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Everything is mediated. Media as environment. Joshua Meynowitz (1990) mengatakan jika kita melihat media maka kita harus meliha tiga hal yaitu media as conduits, media as language, media as environment. Media as conduits, media merupan channel atau saluran tempat sampainya media. Media as language yaitu media sebagai bahasa, berarti berbagai hal itu dikemas dengan bahasa media. Media as environtment yaitu media sudah tidak terlepas dari diri kita. Ada di mana-mana, cara kita berpikir, bertindak, berbusana merupakan cara media berpikir. Kita hanya mencontoh.

Mediasi
Otto Groth, pakar jurnalistik asal Jerman mengatakan mediasi yaitu proses menghubungkan intervening space, difference atau distance (1948). Stig Hjarvard, communication via medium, the intervention of which can affect both the message and the relationship between sender and receiver.  Jesus martin barber mengatakan prosess of mediations is..process where the media are consumed and goven meaning..media invite negotiations in a variety of cultural contexts (1993). Roger Silverstone mengatakan mediation involves the movement of meaning from one text to another, from one discourse to another, from one event to another (1999).

Polymediation
Polymediation banyak dibicarakan di new media platform. Polimediasi adalah situasi yang mengikuti fenomena kovergensi media. Ketika kita menggunakan media itu tidak lagi tunnggal tapi bergantung dengan yang lain maka itu polymediasi. Konvergensi media memungkinkan orang untuk bertukar “multiple messages” dengan beragam platform melalui “single technology”. Polimediasi terjadi ketika realitas-realitas pengguna media dibentuk melalui momen-momen yang dimediasikan secara konvergen.  Karakter polimediasi; ubiquity (ada di mana-mana) yang memungkinkan kita untuk akses prang lain dan diakses orang lain, shape-shifting authorship (pada saat yang sama produsen maupun konsumen), fragmented/unified identity yaitu menampilkan dirinya berbeda dari satu media dan media yang lain dengan menjaga citra dan menyesuaikan dengan karakter medianya, division and communality pada saat yang sama dibuat untuk bisa akses siapa saja tapi juga diseparasi kan lagi. Polymediasi itu akhirnya  melahirkan paradox. Baca buku Beyond New Media.

Remediasi
Remediasi itu sejak ada pergantian media. Remediation is a defining characteristic of new digital media. Remediation is representation of one medium in another medium; mediation of mediation. Realitas yang ada dipikiran kita bisa dimediasikan dalam bentuk dalam novel. Misalnya ada persoalan gender dalam pikiran kita maka akan di tulis dalam novel, lalu film akan menggambarkan apa yang ada di novel. Novels mediation of reality, mediation of novels mediated reality. Remediation dapat dilihat sebagai reuse, refashion, repurpose of reality. Remediation as reform, remediasi sebagai reformasi. Remediating hijab cosplay, faktanya ada hijab cosplay, menggunakan baju, pilihan warna dan bentuk merupakan mediasi siapa ada. Lalu photographed hijab cosplay itu sudah meremediasi dari faktanya. Lalu di upload photographed hijab cosplay juga menjadi remediasi dari foto.  Remediasi itu yang utama adalah pergeseran makna, makna yang terjadi dalam satu bentuk mediasi ke mediasi lainnya.

Mediatisasi
Orang inggris,  John B. Thompson mengatakan mediazation of culture. Olahraga dulunya bisa dilihat di stadion, lalu muncul radio, dan tv. Televisi kemudian memediatisasi wacana tentang olahraga. Mediatisasi  yaitu mediasi terbagi menjadi tiga, mediation, mediatization, medialization. Mediation yaitu mediasi atau intervensi untuk mencari solusi. Sedangkan mediatization dan medialization yaitu proses di mana relasi sosial dan praktik kehidupan sehari-hari semakin terintegrasi dengan teknologi.
Mediatisasi itu di mana orang-orang tidak bisa lagi terlepas dengan media. Cara kita memahami realitas dan realitas itu sendiri sudah berubah.

Sonia livingstone menyebutkan mediatisasi adalah meta-process di mana praktik dan relasi sosial sehari hari dibentuk oleh teknologi mediasi dan organisasi media.  Selain itu ada jgua Nick Couldry (Inggris) Knut Lundby (Swedia), Andreas Hepp (Jerman) yang membahas mengenai mediatisasi. Stig Hjarvard (Denmark) mengungkapakan mediatisasi adalah proses di mana masyarakat menjadi semakin tunduk dan dependen dalam menggunakan media. Dan itu selalu on going proses media. Winfried Schulz (Jerman) mengatakan mediatisasi sebagai on going process yaitu extension, substitution, almagation, accommodation. 

Mediatisasi  terbagi dua, pertama institusionalist tradition (Stig Hjarvard), media telah mendapatkan statusnya sebagai institusi sosial yang independen. Struktur dan praktik institusi sosial di luar media mengadaptasi dan mengacu pada logika media. Logika media mengacu pada modus operandi institusional dan teknologis dari media (pengorganisasian sumber daya, format, gaya, tata bahasa). Hal itu terbagi dua, yaitu direct dan indirect mediatization. Direct mediatization yaitu perubahan dari non mediated berubah menjadi mediated. Dulunya main layangan, kelereng, mobilan  tapi sekarang sudah main di game virtual. Indirect mediatization, aktivitas semakin dipengaruhi oleh mediagenic yang dibangun oleh media. Contohnya filosofi kopi dari novel, film, trus jualan marchindize.

Kedua social contstruction tradition (Andreas Hepp, Nick Couldry)  yaitu peran beragam media dalam proses konstruksi sosial realitas. Tramsformasi realitas sosial budaya sejalan dengan transformasi bentuk dan peran media dalam kehidupan sehari-hari. 

sebuah catatan kuliah
teori-teori media

Komentar

  1. Pinnacle Sports – Best Online 토토토토토 토토토 토토맘 바카라사이트 바카라사이트 우리카지노 계열사 우리카지노 계열사 메리트 카지노 고객센터 메리트 카지노 고객센터 카지노 카지노 カジノ シークレット カジノ シークレット 카지노사이트 카지노사이트 gioco digitale gioco digitale bk8 bk8 188bet 188bet 온카지노 온카지노 686 Golden Race: Play £10, Get 30 Free Spins + £100

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SPECTACLE GUY DEBORD

Spectacle, apa sih spectacle itu? Mari kita mengenali Guy Debord dari bukunya berjudul Society of The Spectacle. Dalam buku Guy Debord secara tersurat ia menulis "The spectacle is not a collection of images; it is a social relation between people that is mediated by images". Guy Debord mengatakan bahwa spectacle itu bukanlah tentang gambar yang diproyeksikan tapi lebih dari itu bagaimana citra atau iliitu ditunjukkan.  Guy Debord melihat ada kejanggalan dalam masyarakat pada saat itu. Mereka dulunya hanya mengenal konsep being dan having. Being berbicara tentang siapa saya yang berbicara tentang politic of me. Bahwa menjadi saya adalah sebuah proses. Dalam dunia kapitalisme being (saya) ditentukan oleh having tentang saya punya apa. Jadi siapa saya ditentukan oleh saya punya apa makanya dikatakan degradasi. Dalam dunia spectacle, munculah kata appering. Kata ini menjadi kunci dalam pembahasan Debord. Ia menyebutkan bahwa hal ini menjadi lebih penting di dunia spectacles...

PENGETAHUAN BEBAS KEPENTINGAN

Sebuah review BAB I, Pemisahan Pengetahuan dari Kepentingan dalam buku Kritik Ideologi oleh F Budi Hardiman. Bab ini menjelaskan bagaimana Pemisahan Pengetahuan dari Kepentingan itu dilakukan secara betahap.  Dimulai dari awal mula pengetahuan di masa Yunani Kuno itu belum mengenal sama sekali pemisahan antara yang teori dan praxis. Sebaliknya ada pertautan yang erat antara teori dan praxis dalam kehidupan sehari-sehari. Jadi dalam tradisi Yunani Kuno itu pengetahuan tidak dipisahkan dari kehidupan yang konkret atau  dengan kata lain disebut dengan istilah Bios Theoretikos.  Bios Theoretikos ini merupan suatu bentuk kehidupan atau jalan untuk mengolah dan mendidik jiwa dengan membebaskan manusia dari perbudakan oleh doxa (pendapat) dengan tujuan untuk agar manusi mencapai otonomi dan kebijaksanaan hidup.  Nah kita akan lacak bagaiamana kata Teori itu mengalami pergeseran. Kata theorea itu berasal tradisi kebudayaan Yunani Kuno. Theoros adalah wakil yang di...