"Representasi atas kepentingan termasuk bagian dari kepentingan itu sendiri" - Juergen Habermas
Di dalam dunia ini terdapat dua aliran. Mereka kita kenal dengan aliran kiri dan kanan. Kanan adalah aliran mainstream yang merupakan arus utama yang dimiliki oleh pemilik kekuasaan. Atau bisa dikatakan aliran inilah yang dianggap sebagai aliran kekuasaan.
Lalu aliran satunya disebut aliran kiri. Kata kiri selalu membuat kita berpikiran negatif. Hal itu disebabkan karena representasi kiri dalam budaya kita telah direkonstruksi sebagai sesuatu yang negatif. Dalam dogma agama hal-hal baik selalu dianjurkan dilakukan oleh kanan sedangkan yang buruk/kotor selalu diwakilkan oleh kiri.
Aliran kiri kita sebut sebagai sebuah kritik. Aliran yang diampuh oleh nabinya kiri yaitu Karl Marx ini merupakan aliran yang meng-kritik kerja-kerja aliran kanan. Tujuannya adalah terbentuknya emansipatoris. Yaitu merubah keadaan tanpa menjadi bagian dari keadaan itu sendiri.
Lalu aliran satunya disebut aliran kiri. Kata kiri selalu membuat kita berpikiran negatif. Hal itu disebabkan karena representasi kiri dalam budaya kita telah direkonstruksi sebagai sesuatu yang negatif. Dalam dogma agama hal-hal baik selalu dianjurkan dilakukan oleh kanan sedangkan yang buruk/kotor selalu diwakilkan oleh kiri.
Aliran kiri kita sebut sebagai sebuah kritik. Aliran yang diampuh oleh nabinya kiri yaitu Karl Marx ini merupakan aliran yang meng-kritik kerja-kerja aliran kanan. Tujuannya adalah terbentuknya emansipatoris. Yaitu merubah keadaan tanpa menjadi bagian dari keadaan itu sendiri.
Teori kritik juga sering kali dibandingkan dengan teori positivisme. Jika dalam teori positivisme akan berhenti pada sebuah fakta objektif maka pada terori kritik melebih itu. Teori kritik meninjau lebih jauh, menjelajahi lebih dalam di balik fakta objektif yang tampak. Ia senang melihat sesuatu yang tak kasat mata yang mereka sebut sebagai fakta sosiologis. Ia menganggap bahwa apa yang dikatakan dalam teori positivisme tentang realitas itu hanyalah realitas semu. Sedang kebenaran atau realitas sebenarnya bersembunyi di balik itu.
Dalam musik kita kenal ada musik yang menggunakan label sebagai kanan dan yang kiri kita kenal sebagai indie. Tapi tidak semudah itu, kiri dan kanan dalam musik juga ada yang menjadikannya ambigu. Kiri dan kanan tidak lagi dilihat sebagai cara pandang atau ideologi tapi sebagai cara serap pemasaran.
Marx pun mengkritisi para filsuf di zamannya yang dianggap hanya sibuk dengan dirinya sendiri. "Para filsuf hanya menginterpretasikan dunia padahal yang dibutuhkan adalah mengubah dunia."
***
Namun pertanyaannya adalah jika kiri mengkritisi kanan yang mainstream lalu kiri kemudian menjadi mainstream apakah kemungkinan akan muncul kiri baru? Atau sebut saja ini sebagai lingkaran setan di mana kiri dan kanan bukanlah tentang siapa dan apa tapi tentang keadaan siapa yang mainstream dan siapa yang subversif.
21 Agustus 2017
oleh : Prof Heru Nugroho
oleh : Prof Heru Nugroho
Komentar
Posting Komentar